
Pekerjaan yang Tidak Hilang di Masa Depan – Profesi Tetap Relevan Meski Ada Otomasi dan AI
Temukan daftar pekerjaan yang akan tetap dibutuhkan di masa depan, meski teknologi dan AI berkembang pesat. Pelajari alasannya berdasarkan riset global.
Caregiver Indonesia
9/14/20252 min read



Perkembangan teknologi, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), dan otomatisasi memang mengubah lanskap dunia kerja. Banyak pekerjaan administratif dan rutin mulai tergantikan oleh mesin dan algoritma.
Namun, beberapa profesi akan tetap dibutuhkan karena melibatkan empati, kreativitas, keterampilan teknis khusus, atau interaksi manusia yang tidak mudah digantikan.
Menurut laporan World Economic Forum – Future of Jobs Report 2023, meskipun 83 juta pekerjaan diprediksi hilang akibat otomatisasi, 69 juta pekerjaan baru akan tercipta, terutama di sektor kesehatan, pendidikan, dan teknologi berkelanjutan, diantaranya :
1. Tenaga Kesehatan dan Perawatan (Healthcare & Caregiving)
Kebutuhan akan tenaga medis, perawat, dan caregiver akan terus meningkat seiring bertambahnya populasi lansia di seluruh dunia.
Alasan: Empati dan sentuhan manusia tidak bisa digantikan robot.
Contoh Profesi: Perawat, caregiver bersertifikat, terapis okupasi.
Referensi: WHO memprediksi kekurangan 15 juta tenaga kesehatan secara global pada 2030.
2. Pendidik dan Pelatih (Education & Training)
Teknologi membantu proses belajar, tetapi peran guru dan pelatih dalam memotivasi, membimbing, dan memahami murid tetap vital.
Alasan: Pendidikan memerlukan adaptasi sosial dan konteks budaya.
Contoh Profesi: Guru, pelatih vokasi, mentor profesional.
Referensi: UNESCO menekankan pentingnya human-centric learning di era digital.
3. Pekerja Kreatif dan Inovator (Creative & Innovation Roles)
AI bisa menghasilkan karya, tetapi ide orisinal, estetika, dan emosi manusia sulit ditiru sempurna.
Alasan: Kreativitas adalah kekuatan unik manusia.
Contoh Profesi: Desainer, penulis kreatif, sutradara, seniman.
Referensi: McKinsey menyebut pekerjaan yang melibatkan kreativitas tinggi memiliki risiko otomatisasi <10%.
4. Profesi Teknologi Tingkat Lanjut (Advanced Tech Professionals)
Alih-alih menghilang, pekerjaan di bidang teknologi akan tumbuh pesat.
Alasan: Butuh manusia untuk membangun, mengelola, dan mengawasi AI & sistem otomatis.
Contoh Profesi: Data scientist, AI engineer, cybersecurity analyst.
Referensi: LinkedIn Jobs on the Rise 2024 mencatat teknologi AI dan keamanan siber sebagai sektor pertumbuhan tercepat.
5. Pekerjaan di Sektor Keberlanjutan (Sustainability & Green Jobs)
Kesadaran lingkungan mendorong lahirnya profesi baru yang fokus pada energi terbarukan dan ekonomi hijau.
Alasan: Perubahan iklim memerlukan solusi manusia yang inovatif.
Contoh Profesi: Ahli energi terbarukan, konsultan ESG, arsitek ramah lingkungan.
Referensi: International Labour Organization (ILO) memperkirakan 24 juta pekerjaan hijau tercipta pada 2030.
Kesimpulan
Tidak semua pekerjaan akan punah di era AI. Profesi yang melibatkan empati, interaksi manusia, kreativitas, keterampilan teknis khusus, dan kontribusi pada keberlanjutan akan tetap aman dan bahkan semakin dibutuhkan.
Bagi individu dan lembaga, investasi pada keterampilan masa depan adalah kunci untuk bertahan dan berkembang di pasar kerja global.
💡 Ingin membangun karier di sektor yang tahan otomatisasi? Pertimbangkan pelatihan dan sertifikasi di bidang kesehatan, pendidikan, atau teknologi berkelanjutan untuk masa depan yang lebih aman.